Dalam dunia publikasi ilmiah, satu hal yang selalu menjadi perhatian para editor jurnal bereputasi adalah kualitas naskah yang diajukan. Banyak penulis mengira bahwa cukup dengan data penelitian, artikel mereka otomatis diterima. Padahal, editor jurnal bereputasi memiliki standar tertentu mengenai artikel seperti apa yang layak lolos seleksi dan masuk ke tahap review lebih lanjut.
Artikel yang dinantikan oleh editor jurnal bereputasi bukan hanya sekadar kumpulan data atau laporan eksperimen. Ia harus menyajikan cerita baru, didukung bukti yang kuat, metode yang solid, serta bahasa yang lugas. Dan yang terpenting, artikel tersebut mampu menyumbang pengetahuan baru serta mengundang peneliti lain untuk melanjutkan riset di bidang yang sama.
Jika Anda sedang menyiapkan artikel ilmiah, pastikan delapan aspek di atas Anda perhatikan. Dengan begitu, peluang naskah Anda diterima di jurnal bereputasi akan jauh lebih besar. Berikut adalah ciri-ciri artikel yang dinantikan oleh editor jurnal bereputasi:
1. Pembahasan Memuat “Cerita Baru”
Editor selalu mencari artikel yang menghadirkan novelty atau kebaruan. Artinya, artikel tersebut bukan hanya mengulangi apa yang sudah pernah ditulis peneliti lain, tetapi membawa sudut pandang baru, temuan baru, atau solusi atas masalah yang belum terselesaikan. Tak kalah penting, editor lebih menyukai pembahasan di mana setiap klaim atau pernyataan penting disertai “dua alat bukti.” Dua alat bukti bisa berupa data primer, data sekunder, tabel, grafik, kutipan hasil penelitian lain, atau teori yang relevan. Klaim tanpa dukungan bukti sering dianggap lemah dan berpotensi membuat artikel ditolak di tahap awal.
2. Kesimpulan Bukan Sekadar Mengulang
Kesimpulan bukan hanya ringkasan hasil. Editor menanti kesimpulan yang menonjolkan temuan paling penting, sekaligus membuka peluang untuk penelitian lanjutan. Kalimat penutup sebaiknya memberi inspirasi atau menunjukkan celah riset yang bisa dijelajahi peneliti lain.
3. Metode yang Unik dan Repeatable
Metode penelitian menjadi fondasi keilmiahan sebuah artikel. Editor sangat menghargai metode yang unik, kreatif, dan dapat diulangi (repeatable) oleh peneliti lain. Uraian metode harus jelas, terperinci, dan tidak menyisakan banyak pertanyaan.
4. Pendahuluan yang Mengundang Persetujuan
Pendahuluan bukan sekadar menjelaskan latar belakang masalah. Di mata editor, pendahuluan ideal adalah yang mengantarkan pembaca untuk “menyetujui” novelty yang ditawarkan. Artinya, pembaca diajak memahami bahwa ada kesenjangan pengetahuan yang nyata, dan artikel inilah yang berupaya menjawabnya.
5. Referensi Up-to-Date dan Relevan
Editor selalu memeriksa daftar pustaka. Referensi yang digunakan harus menunjukkan bahwa penulis mengikuti perkembangan riset terbaru di bidang yang diteliti. Penggunaan literatur lama (di atas 10 tahun) diperbolehkan hanya jika memang fundamental. Namun, sebaiknya mayoritas referensi adalah publikasi terkini (5 tahun terakhir) dari jurnal bereputasi.
6. Abstrak dengan Struktur IMRAD
Abstrak menjadi pintu pertama editor dan reviewer mengenali kualitas artikel. Editor menginginkan abstrak yang lengkap, singkat, dan jelas dalam format IMRAD (Introduction, Methods, Results, and Discussion). Abstrak yang hanya berisi latar belakang tanpa hasil riset biasanya dianggap lemah.
7. Judul Mewakili Isi
Judul adalah wajah artikel. Editor mengharapkan judul yang singkat, spesifik, dan mewakili isi artikel secara keseluruhan. Judul bombastis tetapi tidak mencerminkan isi akan menurunkan kredibilitas naskah.
8. Bahasa Ilmiah yang Jelas dan Mengalir
Kebahasaan menjadi faktor yang sering luput diperhatikan penulis. Editor jurnal bereputasi menginginkan artikel yang mudah dipahami, jelas, dan bebas dari ambiguitas. Tata bahasa, tanda baca, dan konsistensi istilah sangat diperhatikan. Artikel yang terlalu bertele-tele atau memiliki banyak kesalahan tata bahasa akan sulit lolos ke tahap review, bahkan meski hasil penelitiannya menarik.