Untuk mendukung program konversi BBM ke LPG, diperlukan program kerjasama antar stakeholder, yaitu pemerintah dalam penyediaan insentif dan pengaturan harga, perguruan tinggi untuk melakukan riset dan menyediakan hasil riset, dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk menyediakan calon mekanik guna memenuhi kebutuhan bengkel konversi. SMK Muhammadiyah 1 Bandongan di Kabupaten Magelang, merupakan salah satu SMK yang memiliki potensi untuk mengembangkan pembelajaran teknologi kendaraan ramah lingkungan, khususnya kendaraan berbahan bakar LPG. Beberapa guru SMK Muhammadiyah Bandongan merupakan lulusan Teknik Otomotif UNIMMA, satu-satunya Prodi Otomotif di Jawa Tengah dan DIY yang fokus dalam mengembangkan kendaraan ramah lingkungan, salah satunya LPG.
Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) SMK Muhammadiyah 1 Bandongan telah memiliki insfrastruktur pembelajaran yang baik untuk pembelajaran. Saat ini, TKR didukung dengan 6 guru dan 1 toolman. Namun demikian, dari 4 unit kendaraan dan 12 engine trainer yang tersedia, belum satupun yang dilengkapi dengan LPG kits atau kits bahan bakar ramah lingkungan lainnya.
Permasalahan Mitra
Karena alasan lingkungan dan ekonomi, kendaraan berbahan bakar gas (baik CNG maupun LPG) akan semakin banyak. Oleh karena itu, kebutuhan mekanik lulusan SMK yang menguasai teknologi ramah lingkungan tersebut juga akan semakin meningkat. Tim pengusul PKM ini telah melakukan diskusi dengan Kepala Sekolah, Guru, dan Toolman Jurusan TKR di SMK Muhammadiyah 1 Bandongan. Selain itu, tim pengusul juga melakukan peninjauan terhadap fasilitas pembelajaran praktek yang disediakan. Hasil peninjauan dan diskusi dengan Kepala Sekolah, teridentifikasi bahwa SMK ini memiliki potensi besar untuk melengkapi kompetensi lulusan mereka dengan penguasaan dan keterampilan merawat mesin-mesin modern berbahan bakar gas dan mengkonversi mesin berbahan bakar bensin menjadi LPG. Namun demikian, hasil peninjauan di workshop/bengkel yang mereka miliki, belum ada satupun media praktek yang dilengkapi dengan kits bahan bakar ramah lingkungan, baik LPG maupun CNG.
Tujuan
PKM ini bertujuan untuk merintis pembelajaran teknologi otomotif ramah lingkungan, khususnya kendaraan berbahan bakar gas di SMK Muhammadiyah 1 Bandongan, Kabupaten Magelang. Kegiatan ini sangat mendukung kebijakan implementasi MBKM dan pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) yang telah ditetapkan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang dengan SK Nomor 0132/KEP/II.3.AU/A/2021. Kaitan pelaksanaan PKM ini dengan MBKM dan IKU UNIMMA anara lain: 1). Ada 3 dosen berkegiatan di luar kampus; 2). Ada 2 mahasiswa mendapat pengalaman belajar otentik di luar kampus; dan 3). penerapan riset dosen di masyarakat. Kegiatan PKM ini merupakan implementasi dan hilirisasi hasil-hasil penelitian kendaraan berbahan bakar gas UNIMMA tahun 2013-2022 (10 tahun).
Fokus kegiatan PKM ini adalah green economy yang merupakan konsep pembangunan ekonomi yang berorientasi terhadap keberlanjutan dan berwawasan lingkungan hidup. Implementasi konsep green economy pada PKM ini berupa penerapan bahan bakar alternatif ramah lingkungan (bahan bakar gas) pada media praktek di SMK Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR). BBG yang diimplementasikan adalah LPG, bahan bakar dengan kandungan karbon yang lebih rendah daripada bensin dan dengan harga yang kompetitif.
Media Praktek yang Diaplikasikan
Engine trainer menggunakan mesin Toyota LGX injeksi. Mesin ini dipilih karena telah mengaplikasikan sistem injeksi dengan sistem pengapian distributor. Dengan sistem pengapian distributor, mitra dapat mencoba memvariasikan sudut pengapian dengan lebih mudah. Sementara itu, converter kits diperoleh dari rekanan di Jakarta. Untuk dapat dikonversi menjadi mesin bi-fuel, mesin harus dalam kondisi normal. Oleh karenanya, kami melakukan rebuild pada mesin yang akan digunakan sebagai media belajar di Mitra. Rebuild mesin meliputi: (1) perbaikan rangka dan caster; (2) penggantian fuel pump; (3) servis injector dan fuel rail; (4) pengecekan kompresi dan sistem pelumasan; dan (5) penambahan komponen-komponen kelistrikan agar mesin dapat berfungsi normal. Setelah dilakukan normalisasi mesin, dilanjutkan dengan pemasangan converter kits. Komponen utama converter kits meliputi tabung, regulator, dan mixer. Sampai dengan hari ini, ujicoba mesin baru dilakukan secara fungsional. Ujicoba mesin dilakukan dengan menyalakan mesin dengan bensin dan LPG melalui pemindahan bahan bakar dengan fuel selector. Selama pengujian, mesin dapat beroperasi dengan bensin dan LPG dengan sama baiknya, dari putaran rendah sampai putaran tinggi. Selain itu, mesin dapat dipindahkan dari mode operasi LPG ke bensin dan sebaliknya tanpa harus mematikan mesin.